Proyek Satelit Satria 1 Mendapat Dana Suntikan Sebesar Rp 1 Triliun Dari HSBC

Jakarta HSBC turut menyuntikkan dana untuk pembangunan dan peluncuran satelit Satria 1. Satria 1 rencananya diluncurkan pada kuartal ke-3 2023 dan beroperasi mulai akhir 2023. Dana ini dikumpulkan HSBC dengan merangkul financial institution internasional export credit firm dan financial institution pembangunan multilateral.

Diungkap oleh Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Bambang Nugroho mengatakan, pembangunan satelit Satria 1 membutuhkan capex sebesar USD 545 juta (setara Rp 7,8 triliun). Dari jumlah tersebut, 78 persennya dipenuhi melalui dana pinjaman sindikasi BPI France, di mana HSBC menjadi Lead Arranger-nya.

Dalam slide yang ditampilkan Nugie-- panggilan akrab Bambang Nugroho-- dana dari HSBC selaku Lead Arranger berjumlah USD 77.657.941,5 (hampir USD 78 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun).

Head Of State Director PT Financial Institution HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengatakan, HSBC ikut ambil bagian dalam sindikasi BPI France karena melihat konektivitas electronic merupakan kebutuhan prioritas yang perlu dipenuhi. Konektivitas untuk Indonesia sendiri dipenuhi salah satunya dengan proyek Satelit multifungsi Satria 1.

"Kami berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik, serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui Satria 1," kata Francois.

HSBC sendiri sebelumnya memberikan fasilitas financial institution warranty yang signifikan dalam pembangunan jaringan serat optic 4G, termasuk Palapa Ring di Indonesia. Palapa Ring menghubungkan Indonesia melalui jaringan kabel di laut dan darat sepanjang 35.000 Km.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso mengatakan Satria 1 merupakan satelit yang menyediakan layanan web pita lebar, termasuk akses WiFi gratis di lebih dari 150.000 titik pelayanan publik di seluruh Indonesia. Termasuk di antaranya sekolah, puskesmas, hingga kantor pemerintahan.

PSN merupakan konsorsium yang ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit Satria 1. Rencananya, satelit berkapasitas 150 Gbps ini sepenuhnya akan dipakai oleh BAKTI untuk mengaliri wilayah 3T Indonesia dengan akses net.

"Satelit Satria 1 bertujuan menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi dan infrastruktur. Dengan adanya proyek Satria, PSN berharap dapat membantu ribuan sekolah dan fasilitas pelayanan publik, serta membuka akses internet yang setara bagi jutaan masyarakat di Indonesia," kata Adiwoso.

Satria 1 kini telah dibangun oleh perusahaan aerospace Prancis Thales Alenia Space. Rencananya pada kuartal 3 2023, Satria 1 akan diluncurkan menggunakan roket milik SpaceX Falcon 9.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Leher Beton "Mike Tyson" Siap Turun Gunung Demi Bertanding Melawan Paul Bersaudara Demi Dapatkan Uang Senilai 100 Juta USD

KSAL Mengatakan Kapal Selam KRI Naggal-402 Tenggelam

Peneliti Mengatakan Vaksin Pfizer Tak Cukup Ampuh untuk Melawan Varian Omicron di Afrika Selatan